HitsIndo.com. PALI -- Peran Jaringan Perlindungan Perempuan dan Anak (JPPA) sangat penting guna melakukan pendampingan terhadap perempuan serta anak yang menjadi korban kekerasan seksual.
Dengan pentingnya JPPA terhadap pendampingan korban kekerasan seksual, Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (DPPKBPPPA) kabupaten PALI mengambil langkah strategis dalam mengoptimalkan JPPA.
Langkah tersebut dengan mengajak anggota JPPA untuk mengikuti pelatihan Psikologikal First Aid kemarin, 22 Juli 2024 di Kantor DPPKBPPPA PALI.
Dikemukakan Plt Kepala DPPKBPPPA PALI, Mariono SE didampingi Kabid PPPA bahwa pelatihan tersebut diharapkan mampu mengoptimalkan peran JPPA sebagai penanganan pertama kasus kekerasan terhadap perempuan serta anak.
"Kegiatan ini sudah menjadi atensi pak Bupati PALI Dr Ir.H.Heri Amalindo MM agar JPPA lebih kompeten. Psikologikal First Aid sendiri merupakan bentuk pertolongan pertama psikologis yang bisa dilakukan oleh relawan ketika mendampingi seseorang disaat membutuhkan bantuan psikologis," ungkap Mariono.
Adapun tujuan kegiatan tersebut disebutkan Mariono adalah untuk meningkatkan kompetensi JPPA dalam mendeteksi dini tentang masalah kesehatan mental.
"Peningkatan kompetensi ini diawali pada detektif pada diri sendiri sebelum melakukan pendampingan atau sebelum terjun mendampingi klien," sebutnya.
Dijelaskan Mariono bahwa sebagai pihak yang menjadi tempat bagi korban kekerasan seksual Dalam mendapatkan pertolongan, JPPA harus siap mendampingi korban.
"Kita harus siap mental menerima korban dan melakukan pendampingan, dan jangan sesekali menanggapinya dengan kata-kata yang menyudutkan korban saat bercerita. Sebab pada hakekatnya, korban butuh pemulihan terutama psikologinya," terangnya.
Dengan adanya pelatihan tersebut, Mariono berharap JPPA mampu menjadi obat bagi korban kekerasan seksual yang dialami perempuan serta anak.
"Dan setelah pelatihan ini, pengetahuan JPPA bertambah serta menjadi pendamping bagi korban dan meminimalisir terjadinya dampak lanjutan akibat perlakuan yang dialami korban kekerasan seksual seperti stres dan tertekan," harapnya.
Pada kegiatan tersebut, DPPKBPPPA PALI menggandeng psikolog Erma Susilowati untuk menyampaikan materi kepada seluruh peserta. Erma Susilowati sendiri merupakan Ketua Himpunan Psikolog Seluruh Indonesia (HIMPSI) Provinsi Sumatera Selatan. (ent)